Fares terjaga dari tidur lelapnya, tersenyum menatap Ayya yang kini juga terlelap di sampingnya. Mengusap lembut puncak kepala Ayya dan mendekat pada gadis itu.
Memang tadi setelah pulang dari resepsi Laras, dirinya dan Ayya jadi pulang ke apartemen, lalu pillow talk dan berakhir dengan tidur siang. Waktu yang sudah menunjukkan pukul lima sore membuat Fares sebenarnya enggan beranjak, namun dia ingin membuatkan makan malam untuk Ayya. Akhirnya pria itu memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum membuat makan malam.
Ayya terjaga saat menjelang maghrib, perutnya terasa sakit mengingat dia mendapatkan tamu bulanannya kemarin, dia mengernyit saat tidak mendapati Fares di sampingnya. Membuat dia lalu beranjak dari kamar dan menuju dapur, meyakini jika Fares pasti ada di sana.
“Res,” pangg
