Perasaan nostalgia di benak Lamia hancur menjadi kepingan debu, dan dia berbalik. Dia menghampiri Rex di belakangnya dengan langkah mengentak. "Sudah kuduga mereka masih marah padaku. Hal ini tidak diperlukan lagi. Ayo, kembali." Lamia menarik tangan lelaki itu. Rex menghentikannya. "Kau sudah sejauh ini dan akan pulang begitu saja?" Rex melihat kembali Mikhail yang kelelahan dalam gendongannya, tengah mengintip dengan mata mengantuk. "Lalu apa yang harus kulakukan? Mereka hanya akan mengusirku lagi!" seru Lamia. Itu bukan kemarahan sepenuhnya, Rex menemukan jejak kekecewaan dalam suaranya dan dia mengerti akan hal itu. Rex meraih lengan Lamia dengan lebih lembut. "Kalau begitu, kita akan mencari hotel di sekitar sini. Orang tuamu butuh waktu. Mungkin mereka terkejut dengan kedatanga