Ari duduk di tepi ranjang usai mengganti pakaiannya dengan setelan baju tidur normal. Setelah Marvel mengabaikannya, ia benar-benar dalam mood yang sangat buruk. Ia kesal, ia marah, ia kecewa. Oke, ia bisa menerima jika Marvel masih sangat lelah. Namun, apa salahnya jika mereka berciuman atau berpelukan? Ia sudah berdandan secantik mungkin untuk Marvel. Ia bahkan memakai gaun seksi yang tak pernah ia bayangkan akan pakai di hidupnya. "Awas kamu! Kalau kamu diamin aku, aku juga bisa diamin kamu!" gerutu Ari seraya menyibak selimut lalu duduk bersandar di headboard. Ari menahan air matanya. Ia menatap ke pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat. Marvel mandi mungkin, tetapi ini sangat lama. Ari sudah hampir terkantuk-kantuk ketika Marvel membuka pintu. Pria itu hanya memakai jubah man