" Arni.. Bolehkah aku menciummu?" Bisik Bentara dengan kebahagiaan membuncah di hatinya, dia yakin Minarni akan mengganggukkan kepalanya karena Minarni telah memeluk erat pinggangnya. Minarni menggeleng-gelengkan kepalanya " Kenapa?" Tanya Bentara " Please.... " Mintanya. Bentara menyesal minta izin seharusnya tadi langsung saja diciumnya, bibir merah Minarni. Tidak mudah memang menjadi pria gentleman, baru pertama kali ini dirinya mengalami penolakan untuk mencium seorang wanita. Minarni tetap menggeleng Bentara cemberut " Kenapa? Bukankah kamu bersedia menjadi pendamping hidupku? Kenapa aku tidak boleh menciummu?" Minarni tetap menggeleng " Karena aku lagi sakit, kamu takut tertular?" Akhirnya kata penghiburan itu yang Bentara tanyakan. Mungkin karena alasan itu yang membuat Min