"Kenapa? Kamu ingin aku sepenuh hati mencintaimu?" Tanbya Hervan seraya mengangkat dagu Carnelia. Keduanya duduk di atas tempat tidur tanpa sehelai benang. Baru saja Harven melakukan hubungan intim bersama dengannya. "Batalkan saja, ya anggap saja kita ini hanya pasangan yang bertukar hasrat satu sama lain! Bukankah itu lebih baik?" Carnelia tersenyum hambar. Dia menatap kosong, ke depan. Bukan ke arah mata Hervan yang wajahnya kini sudah begitu dekat dengan wajahnya, hampir menciumnya! "Kau!" Hervan mulai mendengus kecewa. Tidak disangka kalau Carnelia sengaja memutar balik keadaan, dari penuh harap menjadi tidak peduli! "Aku tidak memiliki apa-apa lagi sekarang, jadi untuk apa aku khawatir! Aku akan menjalani hidupku sesuka hati mulai detik ini. Kamu jangan berharap lebih dariku, a