Tangan Elnathan terulur membuat Alisha memejamkan mata, entah mengapa dia melakukannya. Beberapa detik Alisha menunggu, namun tidak ada yang terjadi. Wanita itu perlahan membuka matanya lagi. "Kenapa kamu memejamkan matamu?" tanya Elnathan, dengan wajah bingung. "Aku hanya memakaikan sabuk pengaman." Wajah Alisha seketika memerah menahan malu. Ia memalingkan wajahnya dan berdehem beberapa kali. "Ayo, jalan." Elnathan sendiri menahan senyumnya, gemas dengan ekspresi Alisha, tapi dia tidak mau kelihatan ikut salah tingkah. Pria itu segera melajukan mobilnya. *** "Wah, ini semua kamu yang masak?" Pagi di hari Minggu yang cerah, Elnathan disambut berbagai jenis makanan yang tersaji di atas meja makan. "Ya, sebagai rasa terima kasihku ...." Alisha menjeda. "Dan untuk perpisahan mungkin?

