Tatapan Candra menyirat, mengintimidasi, dan seolah-olah menguliti seluruh tubuh Rere. Percayalah, Laras yang hanya diam mengamati sahabatnya itu hanya bisa menggigit kuku jemarinya. Ia tahu betul bagaimana kencangnya jantung wanita itu berdegup. Sekalipun ia adalah orang terdekat boss, tetap saja tak akan merubah keadaan. Laras belum pandai merayu suaminya itu. Tapi sungguh, rasa tak tega benar-benar ia rasakan sekarang. "Saya pikir kamu mencoba menghindar." suara datar, tegas dan penuh penekanan itu saja sudah dapat meruntuhkan pertahanan Rere. Gugup setengah mati, tapi tak bisa lari. "Tidak pak, saya akan mencoba bertanggung jawab." tuturnya pelan dan sopan. "Jadi, hukuman apa yang pantas untuk kamu?" tanya pria itu, Rere menggeleng karena ia merasa tak berhak untuk membuat keputu

