"Jangan bercanda Ajeng, aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri." sahut Candra, alis Ajeng terangkat lalu berikutnya wanita itu tertawa kecil. "Mana mungkin Candra, aku gak seperti itu." sahutnya, Candra akhirnya bisa bernapas lega. Meski kadang-kadang Ajeng ini mencurigakan. "Emm.. Van aku pulang dulu ya? Salam ku buat Laras." "Oke-oke, terima kasih kadonya ya?" "Oke sama-sama." Ajeng pamit pulang, wanita itu melangkah pergi menghampiri mobilnya, Candra melambaikan tangan saat mobil itu keluar dari perkarangan rumahnya. Ketika mobil Ajeng benar-benar tak terlihat lagi, Candra masuk kedalam rumah. Ponselnya tiba-tiba berdering, ada panggilan masuk dari Yuda. "Ya ada apa Yud?" "Gue udah mewawancarai sekretaris baru Lo." Tutur pria itu, Candra langsung tertarik dengan pembahas

