Sebenarnya Laras butuh sekali uang itu, namun lebih penting harga dirinya dibandingkan dengan uang tersebut. Toh akan terasa percuma jika ia memiliki uang tersebut namun si pemberi tak ikhlas, dan Laras tak ingin seperti itu. Kini wanita tersebut tengah mengintip Candra melalui lubang kunci pintu kontrakannya. Pria yang sedang termenung sembari mengamati yang segepok yang Laras beri, rencananya ia juga akan mengembalikan segala yang pernah Candra berikan padanya termasuk juga kemeja biru bekas pria itu. Biarkan saja Candra mendapatkan balasannya. Laras benar-benar tak terima dan sakit hati ketika pria itu menhina apa yang bukan menjadi kehendaknya. Ya, bukankah kekayaan dan kemiskinan seseorang adalah takdir Tuhan. Laras sudah berusaha tapi nyatanya tetap sama saja. Dan Candra tak bisa m

