Bukan Salahku

1418 Kata

Aku yang tengah membuat sarapan heran melihat Ibu dan Bapak keluar dari kamar dengan menjinjing tasnya. Segera kuhampiri mereka dengan tatapan bingung. "Ibu, Bapak, mau ke mana? Kenapa bawa tas?" tanyaku seraya memandang ke arah tangan Bapak yang menjinjing tas berukuran sedang. "Bapak sama ibu mau pulang," jawab Ibu pelan. "Lho ... kok, pulang? Ibu dan Bapak 'kan baru datang kemarin siang." "Enggak apa-apa. Kami mau pulang saja," lirih Ibu. "Bu, apa ini karena aku?" tanyaku pelan seraya maju mendekat, lalu meraih tangannya. "Apa Ibu dan Bapak kecewa denganku?" Ibu tersenyum. "Enggak, Nak. Ini bukan salahmu. Kamu berhak menentukan pilihan dan mencari kebahagiaanmu sendiri. Ibu dan Bapak akan mendukung apa pun keputusanmu. Kamu sudah kami anggap seperti anak sendiri." Ibu mengusap kep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN