Harus Tahu Diri

1171 Kata

Aku tetap melangkah tanpa mempedulikan ocehannya itu. Mira masih berceloteh menyombongkan diri yang disambut sorakan dan riuh tawa keempat temannya. Tak jarang ledekan dan sindiran pun terlontar dari mulutnya. Ok, Mira. Kamu sudah menantangku. Jangan menyesal kalau aku sampai bertindak kasar! Ada saatnya aku bersikap tenang dan lembut, tapi tak segan juga akan menggigit lawan. Alva bisa dengan mudah kutidurkan setelah memberinya ASI. Terpaksa dia kubaringkan kembali di box bayi yang sudah lama tak dipakai agar tidak terjatuh saat kutinggal. Dengan perlahan dan hati-hati, segera kututup pintu, lalu menuruni tangga dengan sedikit mengangkat dagu. Mira dan keempat temannya itu serempak menoleh. Mereka saling melempar pandang, lalu berbisik dan tersenyum mengejek. Sudah saatnya aku menyeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN