Pukul sembilan pagi, Ridho—suaminya Nanny—datang. Bang Leon sendiri baru akan pindah sore nanti sepulang kerja. Sama sepertiku, kami sementara tinggal di kontrakan sebelum mendapatkan rumah yang cocok. "Maaf, ya, Dho. Aku jadi ngerepotin gini. Padahal, sudah kubilang sama Nanny aku akan sewa mobil orang saja." "Enggak apa-apa. Kebetulan aku juga lagi libur." Ketika Mang Darman dan Ridho sedang sibuk menaikkan tas, koper serta kardus ke mobil, sebuah mobil fortuner silver masuk dan berhenti tepat di belakang mobilnya. Membuat kami semua serempak terdiam memandang ke sana. "Mas Firman," gumamku melihatnya turun dari pintu kemudi. Pria itu tersenyum ramah, lalu berjalan menuju jok tengah dan membukakan pintu. Aku tertegun melihat Pak William turun dengan kacamata hitam yang bertengger di

