BAB 50 - Keputusan

1307 Kata

Tangis Tata terus mengucur sepanjang perjalanan menuju kampung halamannya. Dia terus menangis terisak dan bahkan sempat hilang kesadaran. Mama Arga pun terus berusaha menenangkannya. Mama memeluknya erat sambil terus membisikkan kata-kata agar Tata tegar menerima semua kenyataan ini. Sementara di kursi depan Arga memacu mobilnya dengan kencang. Sang papa yang duduk di sampingnya pun terus mengingatkan agar Arga tetap berhati-hati. “Ibuuk ....” Tata terus memanggil ibunya sambil terisak. “Sabar Nak ... semua sudah suratan dari yang Maha Kuasa. Kita harus tabah dan ikhlas menerimanya,” ucap sang Mama sambil menyeka air matanya yang juga tumpah. “Ibuuk ....” Tata terus memanggil ibunya dengan suara lirih. Arga pun menatap Tata dari pantulan kaca mobil. Entah kenapa hatinya terasa pilu mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN