Waktu terus berlalu. Tidak peduli pada siapa yang lelah dan ingin menepi sejenak. Orang bilang waktu bisa menghapus duka. Waktu bisa menyembuhkan. Waktu akan menjawab semua tanya. Tapi apakah waktu bisa mengembalikan ingatan Arga? Tata menatap langit yang kini mulai menghitam. Sedetik kemudian rintik-rintik itu mulai turun membasahi tubuhnya. Dia kembali memijit betisnya yang masih saja terasa letih. Ucapan Hani di kafe barusan masih terngiang-ngiang di telinganya. Ada amarah yang tidak tersampaikan. Ada benci yang mulai tumbuh di hatinya. Tata tidak mengerti kenapa Hani bisa dengan mudah membuat kesepakatan seperti itu. “Kenapa dia harus kembali muncul,” bisik Tata lirih. Segala tentang Hani kini memenuhi pikirannya. Tata teringat bagaimana Arga menatap fotonya. Tata teringat bagaim