Pandangan Faiz masih tertuju pada Rosalina, melihat bagaimana dua wanita di sampingnya sama-sama menyentuh perut Rosalina. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi yang pasti sesuatu yang sekiranya bisa menciptakan kebahagiaan, terlihat jelas dari sorot matanya yang berbinar dan senyum yang begitu manis, dan entah seperti apa lagi rasa sakit yang harus Faiz tanggung karena satu kata yang dia sebut 'kebodohan.' "Pak Faiz. Aku duluan ya, istriku pagi tadi ikut ke Lombok, karena ingin mengunjungi salah satu kerabat kami sekaligus mengunjungi makam salah satu anak perempuan kami, dan rencananya kami akan jalan-jalan ke Lombok Utara setelah dari sini!" Ucap Arya saat mengatakan akan undur diri pada Faiz juga William, dan Faiz hanya bisa mengangguk dan membiarkan Arya berjalan menghampiri Edelweis

