SAYA UDAH DI DEPAN. SAYA NAIK BUAT BANTU BAWAIN TAS KAMU YA. Itu adalah pesan yang Dika kirimkan. Eva yang memang sudah siap dan tinggal berangkat, tentu saja mengiyakan chat dari kakak iparnya itu. Sejujurnya ini bukan pertama kalinya Eva diantar oleh Dika saat hendak memenuhi job sampingannya sebagai MUA dadakan. Itu sebabnya bukan hal aneh kalau Dika pasti bersikeras naik untuk membawakan tas berisi satu set peralatan make-up milik Eva untuk klien-kliennya. Eva yang awalnya merasa tak enak, kini sudah terbiasa dengan bantuan yang Dika lakukan. Terkadang Eva dibuat bingung dengan sikap kakak iparnya itu. Sesekali bertingkah selayaknya kakak tapi tak jarang bertingkah seperti pria yang menyukainya. Namun, kalaupun benar bahwa Dika menyukainya, tidak serta-merta membuat Eva menerima per