Lelaki berbadan tegap itu berdiri menatap gedung menjulang di depannya dengan tatapan tak terbaca, sebuah helaan napas panjang keluar disertai raut wajah menurun. Hana menolak kerjasama dengan dirinya, sungguh hal besar di luar ekspektasinya, padahal ia sudah menyusun rencana sempurna jika gadis itu mau ikut dengannya namun justru penolakan yang ia dapat. Hana mengatakan akan pergi ke Jepang karena Ayahnya sangat marah kepadanya, tidak Rangga duga Hana ternyata sama seperti anak perempuan pada umumnya yang takut dengan orang tuanya, Rangga sendiri sebenarnya juga sama dimarahi oleh Ayahnya tapi entah kenapa ia tidak terlalu peduli, namun bergerak sendiri tanpa partner bukanlah hal yang mudah. "Apa ... aku juga menyerah saja?" sebuah senyuman getir terbit di bibirnya, bukankah sejak awal