29: Galau

1636 Kata

Erik galau setengah mati, ia dan Debora benar-benar pisah kamar belum lagi wanita itu yang tiba-tiba bersikap dingin kepadanya, memang sih Debora selalu bersikap dingin sejak dulu tapi ia merasa kali ini sikap Debora sedikit tidak wajar. "Tuan sudah satu jam melamun." Tepukan pelan di pundaknya sukses membuat Erik berjengkit kaget, Bams menatapnya dengan ekspresi lempeng seperti biasa. "Sekarang Tuan harus sarapan." Titahnya. "Aku lagi gak lapar." "Lapar tidak lapar tetap harus makan, galau juga butuh tenaga." Sindirnya telak. Erik seketika mendelik kesal kearah Bams, apalagi Bams mengucapkannya dengan wajah seperti tak punya dosa. "Bams aku mau nanya deh." Celetuk Erik tiba-tiba merubah topik. "Maaf tapi saya sedang tidak mood mendengar curhatan Anda." Sarkasme Bams sukses membuat Er

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN