Rupanya badai yang menerpa Anin tidak kunjung mereda. Baru semalam ia menghampiri Anin, malam ini ia datang kembali. Barusan saja Bunda memberi kabar kalau sidang perkara ayahnya harus ditunda beberapa hari karena saksi yang seharusnya datang berhalangan hadir tepat setelah di malam sebelumnya Anin diputuskan secara sepihak oleh Ksatria. Dan hebatnya, Anin sama sekali tidak menangis karena kedua hal tersebut. Pertama, karena Anin tidak tau alasan jelas kenapa Ksatria memutuskannya secara tiba-tiba. Bahkan Ksatria langsung pergi begitu saja dari hadapan Anin tanpa penjelasan selain kata maaf. Kedua, Anin yakin ayahnya akan tetap dikeluarkan karena sudah banyak bukti yang menguatkan bahwa ayahnya tidak bersalah. Hanya butuh waktu. Besoknya Anin datang ke sekolah dengan wajah lebih muram da