Hadi menarik setengah menyeret tangan Delia ke dalam ruangan kerjanya dan menghempaskan perempuan itu disofa. Ia mulai jengah dengan sikap rewel Delia yang terus menerus mempertanyakan apakah ia yang melukai Ben. “Berisik sekali kamu!” umpat Hadi kesal sambil menatap Delia yang terduduk di sofa. Ia tak suka dengan sikap Delia yang berani menghampirinya ke kantor dimana ia bekerja hanya untuk menterornya dengan pertanyaan yang sama. “Aku tak akan berhenti datang sampai om jawab pertanyaanku!” ucap Delia dengan wajah kesal menatap Hadi berani. Hadi segera mencengkram wajah Delia dengan sebelah tangannya dan berkata sambil berbisik. “Kamu pikir kamu siapa?! Apa karena kita pernah tidur bersama lalu kamu merasa spesial?! Begitu?!” “Aku tak peduli kamu anggap apa! Aku tak akan tinggal dia

