Ben tertidur lelap di samping Nina. Ia tak dapat menahan kantuknya karena menunggui Nina yang demam tinggi dan terus mengigau.
Seorang perawat dikirim Alan untuk membantu Ben merawat Nina selama dua hari ini.
Betapa Alan ingin datang dan menemani Nina, tapi Ben melarangnya karena Ben tak ingin saat Nina sudah lebih pulih kembali sedih karena melihat ayah kandungnya. Ia hanya bisa membantu menjaga Nina dari belakang, dengan cara memenuhi semua kebutuhan medis untuknya.
Nina tak menyadari setelah semalaman tubuhnya demam, kini panas tubuhnya mulai turun walau ia masih belum sehat, karena kini tubuhnya banjir dengan keringat dingin.
Tenggorokan Nina terasa kering dan ingin sekali minum, tapi tenggorokannya terasa sakit dan tercekat. Ia menoleh ke sisinya dan melihat suaminya tertidur
