Lihat aku … aku selalu menunggumu…

1420 Kata

Widya merapikan selimut tipis yang menutupi bagian kaki ibu mertuanya yang duduk di kursi roda. Mereka tengah sarapan pagi di halaman belakang sambil menikmati sinar matahari pagi kota Bandung yang masih sejuk. “Mau sarapan apa bu pagi ini?” tanya Widya sambil menuangkan kopi panas ke cangkir miliknya. “Hagelslag saja,” jawab sang ibu mertua. Widya pun segera mengoleskan mentega pada selembar roti dan menaburinya dengan dengan meses coklat dan memberikannya pada sang ibu mertua yang bernama Gayatri. Semakin tua, ingatan ibu Gayatri mulai menurun. Kini kosakatanya pun banyak berubah dan mulai kembali banyak menggunakan kosakata masa kecilnya, bahasa Belanda. “Widya, apa Alan sudah kembali bertemu gadis itu?” tanya ibu Gayatri pelan. Widya menggelengkan kepalanya. Dari awal ibu Gaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN