(dr. Zera: Assalamualaikum, selamat pagi Shakira. Semoga harimu menyenangkan. Oh iya, apa kamu mau dijemput olehku sore ini untuk ke puncak? Besok kamu mulai masuk kerja lagi, kan?) Shakira cukup terkejut dengan tawaran Zera. Ia diam beberapa saat hingga akhirnya membalas pesan itu. (Shakira: Waalaikumsalam. Pagi juga dokter. Aamiin. Makasih dokter. Tidak perlu dokter, dokter kan sudah di puncak. Aku akan diantar oleh orang tuaku.) Setelah mengirimkan pesan, Shakira merasa lega. Ia merasa bahwa ini adalah jawaban yang tepat, tidak terlalu terkesan menghindar, namun tetap menjaga jarak. Tak lama setelah itu Shakira mendengar suara ketukan pelan di pintu. Ia berjalan mendekat, membukanya, dan mendapati ibunya, Imanuela, sudah berdiri di depan pintu dengan ekspresi sedikit ragu. "Sha," p

