Karena waktu sudah hampir magrib Ace pamit pada orang tua Nala untuk pulang ke rumah. Keluarga besar Nala sudah pulang setelah ashar. Eyang Uti akan menginap atas permintaan dari Nala. Gadis itu mengatakan jika rindu ingin tidur bersama Eyangnya. “Kenapa mukanya manyun terus, Dek? Gak rela Mas mau pulang ke rumah?” Nala mencebik kesal dengan Pak Dokternya yang tidak mau menjelaskan maksud dari ucapan Eyang Uti. “Mas nyebelin ih!” rajuknya dengan manja. “Kenapa lagi?” “Tauk Ah ...” Saat Nala ingin masuk ke dalam rumah Ace menahannya. Dia menarik tangan Nala hingga menempel ke badannya lalu melingkarkan kedua tangannya pada bahu Nala. “Jangan Marah. Mas janji kalau kita sudah menikah akan menjelaskan maksud ucapan Eyang Uti.” Nala mendongak agar bisa melihat wajah Pak Dokternya yan

