Dapur Nala

1638 Kata

“Adek, Bangun Sayang. Sudah waktunya subuh.” Mendengar suara Ace bukannya bangun Nala justru semakin mengeratkan pelukannya pada guling yang dipeluknya. Semalam dia tidak bisa tidur karena penasaran dengan hadiah yang diberikan suaminya sebagai kado pernikahannya. “Sayang, bangun dulu. Setelah subuh nanti boleh tidur lagi.” Nala membuka matanya, dia menguap dengan lebar langsung di tutup oleh tangan suaminya. Kebiasaan Nala yang biasa dilakukan ketika bangun tidur, dia akan menguap lebar tanpa menutup mulutnya. Hal itulah yang sangat disukai oleh Ace. Dengan senang hati tangannya menutup mulut yang menjadi favoritnya semenjak menikah. Selesai shalat subuh keduanya kembali masuk ke dalam selimut. “Gak bisa tidur lagi,” gumam Nala dengan mengeratkan pelukannya pada Ace. “Adek kayak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN