Badai Ungu (III)

1669 Kata

Menjelang malam Herdi memutuskan untuk mengantar dua anak remaja itu ditambah calon pendamping hidupnya ke hotel tempat Elan dan Nala menginap. “Oke, kalau gitu gue balik dulu aja, ya,” pamit Herdi dari dalam mobil. Asyik tersenyum lembut sambil melambaikan telapak tangan. Asa dan kedua “adiknya” turut melambaikan tangan mereka. Asa membalik badan menatap lobi hotel. Sedikit ternganga belum sepenuhnya bisa percaya. Jaman SMA kalau ingin kabur dari rumah paling ia akan bermalam di kolong jembatan. Atau uji nyali sekalian dengan menumpang di sebuah rumah kosong. Sekali ini saja bisa-bisanya ia lihat ada anak SMA kabur dari rumah setelah itu malah menginap di hotel berbintang. So high class. “Gue bersyukur ternyata lo baik-baik aja,” ucap Asa memutus pikiran melanturnya. Ia lihat Nala. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN