Anak remaja itu langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Saat ini saya kan sama sekali tidak sedang merasa sedih, Mas Megananda," jawab Elan. Megananda memegang dagu dengan raut wajah yang tampak sedang cukup merasa ragu. "Kalau memang seperti itu . . . kenapa hujan dan badai ini masih saja tidak berhenti turun, ya?" tanyanya. Elan menaikkan sebelah alis tidak langsung mengerti. "Hah? Sebentar! Sebenarnya apa sih yang sebenarnya sudah dan sedang terjadi?" tanya anak itu. "Mister Hartadi baru saja menerima telpon dari seorang pria yang berasal dari pemerintahan kerajaan Sommer Strana. Dan pria itu memberitahu kami apa hal paling baik yang bisa kami lakukan serta usahakan untuk menghentikan hujan yang disertai oleh badai angin kencang ini. Hanya sesederhana itu," jaw