42

1172 Kata

Leonardo baru saja hendak membantah ketika Isabella meremas lengannya. "Boleh... ini rumahku, tempat tinggalku ngomong-ngomong..." ucap Isabella dengan senyum manis. Contessa memicingkan mata tak percaya. "Leo..." suaranya mendesak penjelasan. "Dia benar... ini rumah dia," dukung Leonardo tanpa ragu. "Aku tidak percaya!" "Kalau Nona Contessa tidak percaya, mari kita masuk." Isabella memimpin jalan dengan sikap nyonya rumah yang sempurna. Mata hazel Contessa membesar ketika Isabella dengan percaya diri memimpin mereka masuk, menunjukkan setiap sudut villa seperti pemandu profesional. Di kamar utama, lukisan Isabella telanjang setinggi tiga meter menjadi pusat perhatian - sapuan kuas Leonardo yang menggambarkan setiap lekuk tubuhnya dengan rasa lapar yang tak tersembunyi. Contessa diam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN