Hari tahun kembali hadir dengan waktu dalam sendirian, menanti seseorang untuk datang kembali yang kian lama tanpa ada suara dalam elusan. Dia (Anita) tengah duduk di salah satu pepohonan entah kapan di bangun, yang pasti tempat itu indah terlihat jelas lautan tanpa nama di depannya. Hembusan angin sepoi menerbangkan helaian rambut yang panjang terlepas dari ikatan rambutnya. Membiarkan menari-nari mengikuti aliran angin yang datang menyentuh kulit putih di tubuhnya. Di hadapannya orang-orang tengah datang berkunjung berpijak pasir putih yang indah, Anak-anak panti tengah bersenandung ria bernyanyi, Richie dan Sisi sudah beranjak remaja walau di usia tiga belas tahun masih terlihat akal jahilnya. Anita masih mengingat di mana Richie lebih menyukai kejahilannya pada suaminya, si Kevin.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


