Sudah satu jam lebih Alexa membaringkan tubuhnya di atas kasur hotel yang empuk. Ia berusaha memejamkan mata, tapi matanya masih saja sulit untuk tidur. Ia menatap langit-langit kamar yang ada di hadapannya. Sekilas terlintas wajah Deon Griffin yang tersenyum hangat padanya. Ia mengalihkan pandangannya ke sisi lain ruangan, tapi masih saja ada wajah Deon Griffin di benaknya. Kakak sekarang sedang apa? Apa kamu tidak ingat dengan adikmu ini? Maaf jika aku harus membohongimu. Aku benar-benar menyesal telah membohongimu. Sekarang jangankan melihat wajahmu, kabar darimu tak satupun ku dapat. Apa yang harus aku lakukan kak? Semakin hari rasa rinduku padamu semakin bertambah. Jika saja hati ini adalah gelas, mungkin rasa rinduku padamu sudah tumpah. Aku tidak memiliki keberanian untu