Deon Griffin melihat arloji yang melekat di tangan kirinya. Hari sudah menunjukan pukul 6 sore waktu London. Ia segera menyalakan mobilnya dan keluar dari parkiran pusat perbelanjaan melintasi jalanan kota London yang sibuk. Perasaan cemas, deg-degan dan bahagia bercampur aduk menjadi satu. Ia menyetir mobilnya dengan perasaan yang tidak karuan. Dan keringat dingin pun bercucuran di dahi dan telapak tangannya. Oh Tuhan, kenapa aku berkeringat dingin seperti ini? Ini melibihi gugupku saat akan melakukan ujian kenaikan kelas. Ini semua serba pertama bagiku, pertama kali memiliki kekasih dan dalam satu hari aku langsung melamarnya. Apa Alexa akan menerimaku? Oh Tuhan, perasaanku sekarang benar-benar tidak karuan, ucap Deon Griffin membatin. Deon mengambil handphone-nya