HAPPY READING **** Resti terbaring lemah tidak berdaya, ia memandang Ben di sampingnya. Ia akui bahwa Ben sangat piawai dalam berhubungan intim. Ia yakin bahwa wanita yang dia ajak kencan, pasti akan berakhir seperti ini. “Better?” “Yes,” ucap Resti pelan, ia mengatur nafasnya. “Tidurlah, istirahat,” ucap Ben, ia mengecup puncak kepala Resti. “Iya,” Ben memeluk tubuh Resti, dan mereka tidur bersama. Resti mengakui kalau dulu sebenarnya salah satu kaum konservatif yang menganut paham seks di luar nikah, itu merupakan bahaya dan tabu. Ia dulu juga pernah bersumpah kalau dirinya tidak akan melakukan seks sebelum waktunya, dalam artian sah dan resmi menjadi suami istri. Super idealis sekali kan. Bahkan kalau sekarang mengingat itu, ia ingin memutar waktu dan tidak akan hubungan seks se