Setelah kejadian tadi yang cukup membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, Vivi akhirnya sadar dan bisa diajak bicara seperti biasanya. Empat sekawan memandang heran pada Vivi sebab, masih bisa tersenyum manis padahal segala macam masalah sedang dihadapi olehnya dan juga menghantam kehidupannya, namun dibalik rasa heran itu ada rasa salut luar biasa. Vivi memang sangat cantik dan juga murah senyum membuat empat sekawan sempat terpana akan kecantikan dan senyumnya. "Makasih, ya, Mih," ucap Vivi lembut pada Mamihnya. Oh Tuhan, suaranya begitu lembut membuatku terpana dan melayang seperti ini. Kasihan wanita sebaik ini harus disakiti oleh seseorang tak bertanggung jawab, gumam Noel dalam hati. "Sayang, kayak sama siapa saja bilang makasih. Mamih 'kan orang tuamu, selagi bisa me