Sudah dua hari Vivi tidak pulang ke rumah suaminya. Selama dua hari ini pun dia bertingkah aneh. Terlihat sekali dia sangat depresi, bahkan dalam tidurnya pun sering mengigau dan berteriak membuat Ela khawatir dengan kondisinya yang semakin menurun. Vivi sudah sekali makan dan minum, apapun yang masuk ke dalam perutnya selalu dimuntahkan lagi membuatnya benar-benar kurang asupan makanan.
Nisa tak sanggup melihat sahabatnya seperti itu, ia meminta izin pada Tama dan sahabatnya yang lain untuk merawat Vivi dan mengharuskan bumil itu untuk diinfus mengingat bukan hanya ibu yang butuh asupan makanan tetapi juga anak yang berada di dalam kandungannya. Sedih dan terluka rasanya mereka melihat Vivi bertingkah seperti orang gila begitu.
Tama juga frustasi entah harus bagaimana menghadapi adiknya
