Mengumpulkan Wadah Gaib

1415 Kata

Setelah shalat subuh berjamaah, mereka semua kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat. Nisa dan Ela sudah dipindahkan ke kamar dan dipanggilkan dokter pribadi untuk mengecek apakah ada luka parah atau tidak. Empat sekawan membereskan semua kekacauan yang sudah terjadi di ruang tamu, setelah semua kekacauan beres, mereka kembali ke kamar untuk merebahkan tubuh yang terasa sangat lelah sekali. "Noel," panggil Rifky. "Hm …," balasnya. "Kenapa bundanya Vivi nitip ke lu ya?" tanya Rifky. "Mana gue tahu! Aneh juga, gue aja kaget tadi. Lah ngapa titip ke gue, 'kan doi punya laki. Harusnya nitip ke lakinya dong." "Mungkin bundanya tahu lu punya rasa sama anaknya," kelakar Iman. "Jangan ngadi-ngadi lu, Iman! Suka ngaco aja deh," sahut Noel kesal. Iman dan Rifky hanya tertawa saja membua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN