Tiba-tiba ada suara kegaduhan dari arah lain dan satu sama lain saling bersahutan. Membuat mereka semua bingung sebenarnya ada apa dan saling pandang. Tidak lama terdengar banyak tawa menggelegar membuat mereka bergidik ngeri. Hentakan kaki yang membuat lantai bergetar pun mereka rasakan dan membuat takut. Hentakan kaki itu seperti bukan hanya berasal dari sepasang kaki saja tetapi dari beberapa kaki.
Mata mereka mengawasi setiap sudut ruang keluarga. Berjaga-jaga khawatir ada sesuatu yang tak diinginkan. Dukun itu menarik ujung bibirnya yang tersungging senyum sinis membuat hatinya puas. Ia merasa akan bermain dengan empat sekawan. Tidak lama datanglah beberapa sosok berbadan tinggi besar, dengan rambut seperti gembel, mata besar dan merah, wajahnya gosong hitam pekat seperti tubuhnya, t
