Hanya Cangkangnya Saja

1063 Kata

Sore hari yang biasanya tenang dan damai sekarang jadi terasa panas dan gersang. Bukan dari suhu sinar matahari yang meningkat, melainkan ada tambahan suhu panas dari sosok menyebalkan yang sekarang ada di ruangan dapurku. Ya, siapa lagi kalau bukan Juli si Julid minta ampun. Orang itu dengan songongnya melihat-lihat seisi ruangan. Bertanya ini itu sampai kepalaku rasanya mau pecah. "Ziya, ini foto pernikahan kamu ya?" "Iya." jawabku ketus. "Wow, kelihatan mewah ya? Aneh sekali." Aku mengerutkan kening, "Apanya yang aneh?" "Lho, ini kan di foto kelihatan sangat mewah. Pasti kamu nikah di hotel bintang lima kan? Kok sekarang kamu malah tinggal di perumahan minimalis kayak gini?" "Bukan urusan kamu, Juli." "Haha iya juga sih. Aku juga gak heran sebenarnya. Sekarang kan banyak ya or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN