Merepotkan saja!

1031 Kata

Aku kembali ke rumah saat si Juli sudah pergi. Orang itu langsung pulang setelah memberikan dompetku. Agak lain juga sih itu orang. Mulutnya ngeselin banget. Tapi kok dia mau-maunya nganterin dompetku ya? "Siapa, Ziya?" tanya Mommy saat aku kembali ke dapur. "Tetangga yang aku ceritakan tadi, Mom." "Wah, panjang umur dia. Gak kamu ajak masuk? Mommy pengen lihat gimana orangnya, haha." "Dih, jangan, Mom. Bisa bikin darah tinggi pokoknya." "Haha, masa sih?" "Iya. Makanya jangan berlama-lama ngomong sama orang itu." "Terus dia ngapain ke sini?" Aku mengangkat bahu, "Aku heran sama orang ini. Mulutnya sangat menyebalkan. Tapi dia mau nganterin dompetku yang ketinggalan tadi di toko." "Oh ya? Terus dia minta upah gak?" "Ha? Upah?" "Lah iya, kan dia udah nemu dompet kamu tuh. Mau bali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN