"N_nggak, nggak mungkin! J_jadi ternyata, aku ini magang di perusahaan, mas Alex?" Ucapnya lagi dalam hati, masih gugup dan masih tak percaya dengan semuanya.
"J_jadi ternyata, perusahaan yang gede, luas, tinggi, dan mewah ini, perusahaan milik keluarga mas Alex?"
"Perusahaan yang tadi pagi sempat mba Ayu sama Mamah Mayang, ributkan?" Ucapnya lagi dalam hati, yang langsung saja ingat akan kejadian tersebut.
"Kalau kayak gini ceritanya, berarti keluarga Almarhum Papah Arga itu, kaya banget dong! Buktinya aja, perusahaannya segede ini! Udah gitu, semua karyawan disini juga kelihatannya sopan dan hormat banget lagi sama mas Alex!"
"Berarti itu tandanya, mas Alex itu orang yang sangat-sangat penting, dan sangat-sangat berpengaruh banget dong, untuk perusahaan ini?" Ucapnya lagi dalam hati, yang baru tau dan baru menyadari betapa kayanya keluarga Pak Arga, Almarhum Ayah dari Alex suaminya. Namun bukannya senang mendengar hal tersebut, Dinda pun malah justru langsung tersenyum sinis, mengingat betapa sombong dan dinginnya Alex suaminya itu.
"Pantes aja, mas Alex itu kelihatan dingin dan sombong banget! Ternyata karena keluarga mas Alex itu, sultan?" Ucapnya lagi dalam hati, yang langsung saja meghela nafas pelan dan membuangnya kasar.
"Aduuuuh! Kalau kayak gini ceritanya, bisa semakin terancam lagi dong aku, magang di perusahaan ini."
"Secara kan, mas Alex itu nggak suka banget sama Aku?"
"Apalagi dengan kejadian yang baru saja terjadi!"
"Semalam aja pas aku mecahin foto mantan mas Alex, mas Alex langsung ngusir aku dari kamarnya! Apalagi sekarang, aku mecahin Guci antik kesayangannya?" Ucapnya lagi dalam hati, yang lagi-lagi langsung menghela nafas pelan dan membuangnya kasar.
"Ya Tuhaaaan! Aku harus gimana nih, sekarang?" Ucapnya lagi dalam hati, yang benar-benar sangat pusing dengan semuanya.
"Eh semuanya, lihat deh! Itu bukannya Pak Alex Putra Wijaya, yah? Pengusaha muda tampan asal Indonesia, yang sedang sukses-suksenya, dan sedang viral-viralnya untuk saat ini, karena keberhasilannya menjalankan Bisnis dan Perusahaannya, di London?" Ucap salah satu dari anak magang yang lainnya, yang ternyata ada juga didalam ruangan tersebut, heboh. Karena ia pun baru melihat dan baru menyadari, siapa itu sebenarnya CEO di Perusahaan tersebut.
"Iya, bener banget! Dia itu Pak Alex Putra Wijaya! Pengusaha muda tampan asal Indonesia, yang sedang sukses-suksenya, dan sedang viral-viralnya untuk saat ini, karena keberhasilannya menjalankan Bisnis dan Perusahaannya, di London!" Timpal yang lainnya lagi, dengan sangat yakin.
"Waaah! Kalau kayak gitu, berarti sekarang ini kita semua beruntung banget dong? Bisa magang di perusahaan milik Pak Alex! Pengusaha muda tampan asal Indonesia, yang sedang sukses-suksenya, dan sedang viral-viralnya untuk saat ini, karena keberhasilannya menjalankan Bisnis dan Perusahaannya, di London!" Timpal anak magang yang lainnya lagi, yang langsung saja tersenyum senang, dan tak henti-hentinya berbicara seperti itu, tentang Alex suaminya. Sehingga Dinda yang dari tadi masih terus terbengong pun, bingung mendengarnya.
"Eh! Sinta, Tari, Nita, kok mereka semua pada kenal sama mas Alex, sih?" Tanyanya, yang langsung saja keceplosan menyebutnya dengan sebutan seperti itu. Sehingga teman-temannya yang mendengarnya pun, seketika langsung menertawakannya karena saking kagetnya.
"A_apa Din, tadi loh sebut? M_Mas Alex?" Tanya Sinta, yang benar-benar tak percaya mendengarnya.
"Loh sebut pengusaha sesukses dan setampan Pak Alex, yang sekarang ini adalah CEO di perusahaan tempat kita magang ini, dengan sebutan, Mas?"
"Tau nih Dinda, loh harus hati-hati loh! Jangan ceroboh dan asal main sebut-sebut Pak Alex, dengan sebutan kayak gitu!" Timpal Nita, yang langsung saja menasehatinya seperti itu. Karena sebagai sahabatnya, ia tau betul kalau Dinda itu ada seorang gadis yang sangatlah ceroboh.
"Udah cukup yah, Din! Udah cukup kecerobohan loh, dengan mecahin Guci antik kesenangan Pak Alex!"
"Loh jangan bikin, masalah yang lainnya lagi!" Ucapnya lagi, yang terus menasehatinya seperti itu. Sehingga Dinda yang mendengarnya pun, lagi dan lagi langsung menghela nafas pelan dan membuangnya kasar.
"Aduuuuuh! Bener juga yah kata Nita? Aku ini nggak boleh seceroboh ini!" Ucapnya lagi, dalam hati.
"Kenapa aku bisa sampai keceplosan kayak gini, sih? Mereka semua kan nggak tau, kalau ternyata, aku sama mas Alex itu udah nikah!" Ucapnya lagi dalam hati, panik.
"Din, kok loh dikasih tau malah diem sih? Bukannya dengerin!" Ucap Nita, lagi.
"Oh, i_iya deh sorry! M_maksud aku, P_Pak Alex!" Jawab Dinda, gugup.
"Oh iya! T_tapi ngomong-ngomong, kok mereka semua bisa pada kenal sih, sama mas,,,, Eh! P_Pak Alex maksudnya!" Ucapnya lagi, yang lagi-lagi bertanya seperti itu. Sehingga semua teman-temannya yang mendengarnya pun, seketika langsung tersenyum heran dibuatnya.
"Ya ampun Dindaaaaa, Dinda! Siapa sih, orang di Indonesia yang nggak kenal dengan pengusaha muda, setampan dan sesukses Pak Alex, yang sekarang ini sedang trending, dan viral dimana-mana?" Jawab Tari.
"Tau nih Dinda, masa loh nggak kenal sih, sama Pak Alex? ALEX PUTRA WIJAYA! Pengusaha muda tampan asal Indonesia, yang sedang trending, dan sedang viral dimana-mana, karena kesusksesannya dan juga keberhasilannya, menjalankan bisnis dan perusahaannya di London!" Timpal Sinta, yang memang benar-benar sangat tau tentangnya.
"Tau loh, Din! Makanya dong, loh itu jangan nonton Drakor mulu! Sekali-kali untuk menambah wawasan, loh juga harus nonton dan mengikuti berita bagaimana dengan perkembangan rakyat Indonesia sekarang ini!" Timpal Nita, yang malah justru langsung menyuruhnya seperti itu.
"Masa dengan pengusaha muda sesukses dan setampan Pak Alex, loh ini nggak tau sih?" Ucapnya lagi, yang benar-benar heran.
"Tau nih Dinda, gimana sih loh!" Sambung Tari, yang juga benar-benar sangat tau tentangnya. Kemudian, ia pun langsung terbengong, sambil tersenyum memandangi betapa tampannya wajah Alex, CEO di Perusahaan tersebut.
"Waaaaah! Ternyata Pak Alex itu, aslinya ganteng bangeeeet! Bahkan lebih ganteng lagi, dari yang sering kita lihat, di televisi!" Ucapnya lagi yang masih terus tersenyum, dan terus terbengong, karena sekarang ini ia benar-benar terpana dan terpesona melihat ketampanannya.
"Iya, bener banget kata loh! Pak Alex itu, aslinya emang ganteng bangeeeeeet! Bahkan lebih ganteng lagi, dari yang sering kita lihat di televisi! Gue sampai nggak bisa berkata-kata lagi nih, ngeliat nya!" Timpal Nita, yang juga benar-benar sependapat dengannya. Sehingga Dinda yang dari tadi sedang mendengarkan obrolan mereka pun, seketika langsung terdiam.
"J_jadi ternyata, mereka semua juga kenal sama mas Alex?" Ucapnya dalam hati, yang baru tau tentang itu.
"Dinda, Din, gilaaaa! Pak Alex itu aslinya emang ganteng banget yaaah?" Tanya Nita, yang langsung saja meminta pendapat kepadanya.
"Beneran deh! Gue sampai bener-bener nggak bisa berkata-kata lagi ngeliatnya!" Ucapnya lagi, yang lagi-lagi terus memuji-mujinya seperti itu. Sehingga Dinda yang mendengarnya pun, kesal.
"Hemm! Apa nya yang ganteng? Orang jelek kayak gitu juga!" Jawabnya lagi, yang langsung saja tersenyum, tak terima.
"A_apa tadi loh bilang Din? Cowok seganteng Pak Alex, loh bilang nggak ganteng?" Tanya Sinta, yang langsung saja kaget dan tak percaya mendengarnya.
"Loh udah gila kali yah, Din? Masa cowok seganteng Pak Alex, loh bilang nggak ganteng sih?"
"Tau loh Din, ada-ada aja sih loh!" Ucap Tari, yang juga tak percaya mendengarnya.
"Udah, udah! Kalian semua nggak usah pada ribut! Terserah Dinda aja deh, mau berpendapat apa! Yang jelas kita semua juga kan tau! Kalau Pak Alex itu aslinya, eeeeemmm, ganteng bangeeeeeet!" Ucap Nita lagi, yang lagi dan lagi terus memuji-mujinya seperti itu.
"Sayang banget, yaaaah? Laki-laki sesukses dan setampan Pak Alex, harus ditinggal pergi begitu aja sama mantan pacarnya! Cobaaa aja, kalau gue yang jadi pacarnya! Udah pasti setia deh gue sama pak Alex!" Ucapnya lagi, yang tiba-tiba langsung saja menghalukan hal seperti itu.
"Jangan kan loh! Gue juga udah pasti setia deh, kalau gue jadi pacar pengusaha sesukses dan setampan Pak Alex!" Timpal Tari, yang juga ikut-ikutan menghalukan hal seperti itu.
"Nggak papa deh, kalau gue harus dijadiin yang ke dua juga! Gue pasti akan tetep setia!" Ucapnya lagi, ngarep.
"Uuuuuh, mimpi kali loh!" Sambung Sinta, yang geli mendengar haluan dari teman-temannya itu.
"Yeeeee! Emang kenapa? Sirik aja loh!" Ucap Tari tak terima. Kemudian, ia pun langsung terbengong lagi, sambil terus memandangi wajah tampannya itu.
"Benaran deh, gue bener-bener masih nggak percaya! Kok bisa yah, pengusaha sesukses dan setampan pak Alex, ditinggal pergi begitu aja, sama mantan pacarnya?" Ucapnya lagi, yang lagi-lagi terus berbicara seperti itu tentangnya. Sehingga Dinda yang dari tadi sedang kesal pun, semakin kesal lagi mendengarnya.
"Ya jelas aja lah, ditinggal sama mantan pacarnya! Lagian mana ada sih, perempuan yang bisa bertahan sama laki-laki pelit, kasar, dingin, kaku, nggak ada romantis-romantisnya sama sekali, kayak mas Alex! Lama-lama aku juga kabur jadi istrinya!" Ucapnya, yang dengan sangat jelasnya berbicara seperti itu. Sehingga teman-temannya yang mendengarnya pun, kaget sekaligus bingung dibuatnya.
"A_ apa Din? T_ tadi loh ngomong apa? Lama-lama aku juga kabur, jadi istrinya?" Sinta, yang langsung saja bertanya seperti itu kepadanya.
"I_iya Din, loh tadi ngomong apa? Lama-lama aku juga kabur, jadi istrinya? Maksudnya?" Timpal Tari.
"Oh, n_nggak! A_aku nggak ngomong kayak gitu, kok!" Jawab Dinda, yang langsung saja gugup. Kemudian, ia pun langsung terdiam, sambil menghela nafas pelan dan membuangnya kasar.
"Aduuuuh! Mati gue! Kenapa lagi-lagi aku bisa sampai keceplosan kayak gini sih?" Ucapnya dalam hati, panik.
"Bisa bahaya, nih! Kalau sampai Sinta, Tari, apalagi Nita si mulut ember ini tau, kalau ternyata aku ini udah nikah sama mas Alex!"