"Hiks,, hiks,, hiks,," Alex pun terus mengencangkan suara tangisannya, sambil terus memeluknya semakin erat lagi. Sehingga Dinda yang memang tidak tau apa-apa pun, bingung. Dengan segera, ia pun langsung buru-buru melepaskan pelukannya itu, dari tubuhnya. "M_mas Alex kenapa? K_kok Mas Alex, nangis sih?" Tanyanya lagi panik, sambil menatap dalam wajah tampannya. "Hiks,, hiks,," Alex pun tidak bisa menjawabnya, ia pun hanya bisa menangis dan menangis tidak bisa berkata-kata. "M_mas Alex kenapa nangis, maaas? Mas Alex jangan diem ajaaaa? Mas Alex jawab Dindaaaa!" Dinda pun semakin panik lagi. Kemudian dengan secara tiba-tiba, ia pun langsung ingat akan perutnya itu yang tadi sempat sakit. "A_apa perut Mas Alex ini, sakit lagi? Iya, perut Mas Alex ini, sakit lagi?" "M_mas Alex pengin dius