Part 23 Labuan Hati

2031 Kata

“Terlambat?” Ali mengernyitkan keningnya. “Ya, kamu terlambat. Aku sudah tinggal bersama Om Redy dalam waktu beberapa tahun, dan kamu baru datang sekarang. Aku tahu dalam masa itu kamu sedang merintis karir lalu bisa sampai seperti ini.” Kirana kembali menatap kedua bola mata Ali Fabian, air mata pada kedua sudut matanya masih tersisa. “Aku sedang berjuang setelah kamu menolakku, ya salahku tidak memintamu untuk menunggu. Walau pada akhirnya kamu tetap berada di dalam genggaman tanganku, saat ini.” Timpal Ali padanya, lalu menarik diri dari atas tubuh Kirana. Ali duduk di tepi tempat tidur, menuang anggur di dalam gelas lalu meneguknya perlahan. “Apa kamu berencana tidak ingin memutar haluan? Kamu masih menginginkan Redy menjadi tambatan terakhir?” Tanyanya pada Kirana. Wanita itu mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN