Malam ini Ali menghabiskan waktunya di dalam ruangan kerjanya. Pria itu tidak ingin tidur satu kamar dengan Kirana. Sejak tadi dia hanya duduk di sana seraya mengusap wajahnya sendiri berulang kali. Dalam pendengarannya ucapan Kirana masih terdengar begitu jelas, dan kini tetap terngiang-ngiang. “Dia bilang aku jatuh cinta? Jika benar cinta.. Itu sudah lewat bertahun-tahun lalu, ketika kami masih di bangku SMA. Sekarang, aku hanya menggunakan dia sebagai pion untuk menghentikan keinginan Mama. Aku tidak mau menikah dengan Inggrit. Tidak mau dan tidak bisa! Kenapa wanita itu terus saja menguji kesabaranku! Menyebalkan sekali!” Keluhnya lalu menuang minuman ke dalam gelasnya, Ali meneguknya sampai habis hanya dalam sekali teguk. Di dalam kamar, Kirana sudah rebah di sana. Sudah tiga jam be