Pujian untuk Adhisti.

1111 Kata

Setelah semuanya pergi dan kini, hanya tersisa mereka berdua di dalam kamarnya. Aryasetya pun langsung menatap kembali ke arah Adhisti yang sedang berbaring di atas tempat tidur dan tatapannya langsung berubah dari sebelumnya yang terlihat sangat marah kepada selir pertama, lalu Aryasetya pun kembali tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Adhisti. Saat melihat itu, Adhisti segera memalingkan wajahnya dan dia tidak berani menatap Aryasetya bahkan dia berusaha untuk menghindari sentuhan darinya. "Emmm … Setya, aku … aku merasa sedikit lelah. Bisakah kamu … Meninggalkan aku lebih dulu? Aku … Aku mau istirahat," ucap Adhisti. Mendengar itu, Aryasetya malah tertawa kecil dan segera mendekati telinga Adhisti untuk berbisik kepadanya. "Sayang, aku tahu kalau kamu seb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN