Saat Aryasetya memanggil namanya dengan panggilan yang selama ini dia ingin dengar, membuat wanita tua itu langsung terkejut dan air mata kebahagiaan pun meluncur secara perlahan dari sudut matanya. Karena dia benar-benar tidak menyangka jika putra yang sangat dia rindukan tidak pernah melupakan dirinya sama sekali. "Arya! Kamu … Kamu masih mengingat ibunda?" Tanyanya sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Aryasetya. Aryasetya menggelengkan kepalanya dan dia segera meraih tangan wanita tua itu dan mengecup lembut punggung tangannya. "Tidak sama sekali! Aku tidak pernah sedikitpun melupakan ibunda dan bagiku ibunda tidak pernah tergantikan di dalam hatiku. Walaupun ada dia yang berpura-pura menjadi ibuku. Tapi … Bagiku ibunda adalah segalanya untukku!" Ucap Aryasetya yan

