Saat Adhisti perlahan membuka matanya, Aryasetya langsung memegang erat tangannya sambil tersenyum bahagia, karena dia bisa melihat Adhisti telah bangun dari pingsannya dan rasa khawatir yang sejak tadi melanda perasaannya, kini sudah tenang. "Sayang! Akhirnya kamu bangun! Syukurlah … Syukurlah kamu sudah bangun," ucap Aryasetya sambil mengecup punggung tangan Adhisti, lalu memeluknya dengan erat. "Sayang, aku sungguh merasa sangat takut, aku takut sekali saat melihat kamu tadi tiba-tiba pingsan! Tadi itu aku sungguh sangat panik dan takut jika kamu akan meninggalkan aku untuk selamanya," ucap Aryasetya dengan nada lirih, dia benar-benar sangat bahagia ketika dirinya masih bisa melihat Adhisti bisa membuka matanya kembali dan itulah satu-satunya perasaan bahagia yang sulit dibandingk

