Hari ini Arsel sudah diperbolehkan pulang dengan catatan harus makan teratur dan tidak boleh banyak minum kopi. Perawat perempuan datang sambil mendorong kursi roda. “Silahkan, Pak. SOP rumah sakit siapapun pasien yang pulang harus diantar pakai kursi roda,” ujar perawat itu. “Mau naik kursi roda kalau yang dorong Sayangku,” jawab Arsel sambil memegang tangan Ara. Ara membantu Arsel untuk turun dari ranjang. Padahal Arsel sudah sehat, tetapi cowok itu tetap saja pura-pura lemas kalau ada Ara. “Mas, berat banget,” keluh Ara membantu Arsel. Dani dengan sigap ingin membantu, tiba-tiba Arsel langsung mempunyai tenaga. “Jangan mendekat!” titah Arsel dengan suara yang kencang seperti tidak sedang sakit. Dani pun langsung menyingkir, setelahnya Arsel kembali lemas. “Bantuin, Sayangku!” pi

