Chapter 22

4037 Kata

Sesampainya mereka di tempat perkemahan para prajurit, Xiao Rou menatap langit yang kini terlihat mendung. Awan hitam terlihat begitu tidak bersahabat, meski tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Feng Yan berjalan mendekati sang Putri yang tidak terusik dengan hawa dingin yang menusuk kulit. "Aku memiliki firasat buruk tentang hal ini," ucap Xiao Rou dan Feng Yan hanya tersenyum samar mendengarkan. "Kau sudah mengatakan  itu lebih dari puluhan kali," balas Feng Yan sambil menarik tubuh gadis itu dalam pelukannya. "Semua orang memiliki takdir untuk mati, kau tidak dapat mengubah takdir mereka, Xiao Rou," Mereka berdua kembali terdiam, Feng Yan kini terlihat sedikit gelisah. Ia ingin bertanya sesuatu akan tetapi, ia tidak mampu untuk menanyakannya. Sang Kaisar tersenyum miris, kematian

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN