Hingga sebuah penyatuan yang terjadi di antara Alex dan Natasha, kamar yang masih remang itu menjadi saksi bisu dari kejadian yang tanpa sengaja lolos begitu saja dengan iringan desah suara yang memenuhi kamar. Alex melihat wajah Natasha menahan sakit. Di matanya meneteskan air mata yang membuat lelaki itu iba. "Aku menyakitimu, Nat? Maaf ...." lirih Alex berkata dengan suara serak juga bergetar. Lelaki itu tahu tidak mungkin ini dihentikan. Mau usai atau lanjut, Natasha sudah menyatu dengannya dan kesuciannya telah ia renggut. Terlihat Natasha menggeleng meski senyum belum tampak di bibirnya. Perlahan Alex juga merasakan ketenangan pada diri kekasihnya itu saat napas yang terembus mulai stabil. Akhirnya Alex memutuskan untuk melanjutkan. Ia membuat keputusan sangat penting. Meng

