"Kenapa sih Anda senang sekali melakukan hal itu, Tuan?" tanya Natasha ketika Alex sudah melepaskan pagutannya. Wajah gadis itu tampak kemerahan. Setiap ciuman yang tuannya lakukan, selalu menyisakan debaran di hatinya dan itu berefek pada wajahnya yang seketika berubah. "Aku sudah pernah katakan, aku menyukainya. Aku tidak pernah bisa tahan untuk tidak melakukannya, Nat," ucap Alex masih dengan kening keduanya yang sama-sama menempel. "Ah, kamu benar-benar sudah membuatku candu. Aku tidak tahu kalau ciuman begitu indah rasanya," lanjutnya lagi demi membayangkan bibir Natasha yang terasa manis di bibirnya. "Apakah Anda merasa rugi, Tuan?" "Rugi? Rugi kenapa?" tanya Alex yang menjauhkan sedikit kepalanya demi menatap Natasha, bingung. "Rugi karena baru tahu rasanya. Tidakkah andai

