Sudah semakin siang namun hujan masih juga belum reda, Emily terjebak di dalam satu kamar dengan Raffael dan lelaki itu kini duduk sambil membelakangi Emily, di tangan Raffael ada pulpen dan juga menghadap buku. “Kau menulis lagu baru?” “Hm.” sahut Raffael. “Aku kira kau sudah tidak lagi terjun di dunia industri musik dan hiburan.” Raffael tak menjabani pertanyaan Emily, lelaki itu lebih memilih menulis tiap kata menjadi sebuah nada yang akan ia nyanyikan, meskipun jika Roland tau ia masih membuat lagu, pasti akan ada masalah baru. Di abaikan oleh mantan artis terkenal, Emily mendengus. Kepalanya menoleh ke luar di mana hujan tidak sederas tadi, fokus Raffael teralihkan saat mendengar pergerakan Emily yang mengemasi beberapa barang di atas meja. Tanpa banyak bicara atau pamit, Emily